:::: MENU ::::
  • Weather Station All Series

  • Weather Station Kit

  • Online Monitoring Weather Situation

Weather Station Indonesia

Kamis, 09 Maret 2017

DIY Dilanda Cuaca Ekstrem atasi dengan Weather Station
DIY Dilanda Cuaca Ekstrem
Hujan disertai angin yang diamalami DIY masuk dalam kategori ekstrem. Akibatnya kencangnya angin banyak pohon tumbang di wilayah Sleman dan Kulonprogo.

Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIY Djoko Budiyono mengatakan dari pemantauan Automatic Weather Station hujan lebat terjadi pada pukul 13.40 selama tiga puluh menit.

Saat itu curah hujan yang jatuh mencapai 29 milimeter. Angka itu menjadikan cuaca saat itu masuk dalam kategori ekstrem, lantaran angka normal curah hujan tak lebih dari 20 milimeter.

Hari itu angin yang berhembus juga mencapai 57, 4 kilometer per jam. Kecapatan itu juga masuk kategori ekstrem di mana batas normalnya adalah 46 kilometer per jam.

"Hasil pantauan radar cuaca tadi siang terdapat awan cumulonimbus khususnya diatas wilayah Sleman dan kulonprogo," ujarnya.

Awan itu muncul salah satunya lantaran kelembaban udara yang cukup tinggi di bagian atas atmosfer.
Kondisi ini mengakibatkan hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang adalah karena awan Cumulonimbus ini.

"Potensi hujan lebat saat ini akan sering intens muncul. Karena di bulan ini, di wilAyah DIY akan memasuki puncak musim hujan yang diprediksi terjadi pada bulan januari hingga februari," tambahnya.

Senin, 06 Maret 2017

Weather Station, Humidity Meter, Alat Pemantau Cuaca, Alat Ukur Suhu, Alat Uji, Alat Ukur Jumlah Air dan Kelembapan.


TM-181 Humidity Meter
TM-181 Humidity Meter
Humidity Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah air dan kelembaban dalam sebuah objek tertentu, selain dasar ini ada beberapa jenis humidity meter, yang biasanya digunakan oleh para ahli industri tertentu. Hygrometer dan Humidity meter hampir sama.

DISPLAY
  • Dual LCD display:The maximum value on the primary display is 1999. The maximum value on secondary display is 9999.
  • Backlit function.


FUNCTIONS

Model
TM-181
TM-183
Rel (relative)
V
V
Auto power off
V
V
Max/Min
V
V
Max/Min/Avg

V
Hold
V
V
Alarm
V
V
Backlit
V
V
Dew Point

V
Wet Bulb

V
Stores up to 200 readings

V
SPECIFICATIONS
  • Temperature measure ranges: -40¢XC~60¢XC(-40¢XF~140¢XF)
  • Humidity measure ranges: 1.0~99.0 RH.
  • Resolution: 0.1¢XC/0.1¢XF;0.1% RH.
  • Accuracy: 0.5¢XC,2.5% RH.

 

DIMENSION:    
  • Size: 200*55*38 mm (L*W*H).  
  • Weight: 165g.

ACCESSORIES:   
  • User manual.     
  • 9V battery (NEDA 1604 IEC 6F 22 JIS 006P)*1
  • carrying case.


Anda juga bisa memesan via telephone. Silakan hubungi sales consultant, Hotline kami di, (021) 8611444 sales Consultant kami akan menjelaskan detail produk dan harga terbaru. atau email ke alamat sales@alatuji.com

Weather Station, Humidity Meter, Alat Pemantau Cuaca, Alat Ukur Suhu, Alat Uji, Alat Ukur Suhu


4 Channel Datalogging TM-747DU
4 Channel Datalogging TM-747DU
Humidity Meter 4 Channel Datalogging TM-747DU adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah air dan kelembaban dalam sebuah objek tertentu, selain dasar ini ada beberapa jenis humidity meter, yang biasanya digunakan oleh para ahli industri tertentu. Hygrometer dan Humidity meter hampir sama.

Display :
  • Backlit LCD display with maximum readings of 9999.
  • Large display for simultaneous reading of the 4 channels.
  • Resolution: 0.1ºC / 0.1º F, 1ºC / 1º F.

FUNCTIONS:
  • 4 channels.
  • TC Thermocouple:

TC types:
Temperature range:
K
-100ºC ~ 1300ºC  (-148ºF ~ 2372ºF)
J
-100ºC ~ 1000ºC  (-148ºF~1832ºF)
E
-50ºC ~  800ºC  (-58ºF ~ 1472ºF)
T
-100ºC ~ 400ºC  (-148ºF ~ 752ºF)
R/S
0ºC ~ 1700ºC  (32ºF ~ 3092ºF)
N
-100ºC ~1300ºC  (-148ºF ~2372ºF)


  • Function keys:ºC / º F/ K, REL, MAX/MIN/AVG, T1-T2, T3-T4, LIMIT, Hi/Lo,TYPE, HOLD, COUNT,TIME,CLOCK,PC,REC,CALL, BACK LIGHT.
  • Auto power OFF/ON.
  • Low Battery indication.
  • USB Datalogging capacity: 10,000 records for each Channel.
  • USB interface with optic-coupling transmission.
  • Support Windows 7 & Vista,XP,ME,2000 operating systems.
  • Fast display of the readings recalled from the memory (50 readings/per sec).
  • Battery Life : 500/hrs (Alkaline Battery).

Spesification :


    TM-747DU
Accuracy
+/- (0.1% +deg 0.7ºC),  ( 0.1%+deg1.4º F)
Resolution
0.1ºC / 1ºC,   0.1º F/ 1º F
Update Rate
1 time/sec
Power
AAA / 1.5V x 4pcs
Operating Temp./RH
0ºC ~ 50ºC;  0 ~ 80%RH
Weight & Size
450g ; 184mm(L)x 82mm(W)x 44mm(H).

Anda juga bisa memesan via telephone. Silakan hubungi sales consultant, Hotline kami di, (021) 8611444 sales Consultant kami akan menjelaskan detail produk dan harga terbaru. atau email ke alamat sales@alatuji.com

Minggu, 05 Maret 2017

Bagaimana Tinggi Banjir Diukur? Apa Bedanya Siaga I, II, III dan IV?

Ada beberapa laporan soal penanganan banjir menggunakan keterangan tertentu seperti Siaga I, Siaga II, Siaga III, Siaga IV. Ada juga soal ketinggian air sekian cm, tapi bagaimana sebenarnya cara pengukurannya?

kumparan mengumpulkan berbagai informasi mendasar soal banjir agar Anda bisa memahami keterangan yang disampaikan pihak berwenang. Berikut daftarnya seperti dikutip dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta:

Status Siaga Pintu Air
Siaga IV : Belum ada peningkatan debit air secara mencolok. Komando di lapangan, termasuk membuka atau menutup pintu air serta akan dikemanakan arah air cukup dilakukan oleh komandan pelaksana dinas atau wakil komandan operasional wilayah.

Siaga III : Bila hujan yang terjadi menyebabkan terjadinya debit air meningkat di pintu - pintu air tetapi kondisinya masih belum kritis dan membahayakan. Meski demikian, bila status siaga III sudah ditetapkan, masyarakat sebaiknya mulai berhati-hati dan mempersiapkan segala sesuatunya dari berbagai kemungkinan bencana banjir.

Siaga II : Bila hujan yang terjadi menyebabkan debit air mulai meluas, maka akan ditetapkan Siaga II, penanggung jawab untuk siaga II ini adalah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Prov. DKI Jakarta yaitu Sekretaris Daerah.

Siaga I : Bila dalam enam jam debit air tersebut tidak surut dan kritis maka ditetapkan Siaga I. Penanggung jawab penanganan status siaga I langsung di tangan Gubernur.

Untuk menghitung ketinggian air, kita menggunakan delapan unit alat early warning system, berupa enam unit Weather Station dan dua unit High Tide Warning yang tersebar di lima wilayah di Jakarta. 

Weather Station adalah alat pengukur curah hujan dan kecepatan angin, serta berguna untuk memantau curah hujan yang ekstrim dan berpotensi banjir. Alat ini juga mampu memantau hujan dengan intensitas tinggi, juga memberi peringatan bila ada potensi pohon tumbang.

Rabu, 01 Maret 2017

Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), sedang mengembangan teknologi pendeteksi detail atmosfer. Teknologi itu dihadirkan guna mengetahui rentang waktu terjadinya curah hujan yang tinggi, sehingga bisa mendeteksi datangnya banjir.

Teknologi itu juga diposisikan untuk memantau wilayah, khususnya Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Diketahui, Jakarta sebagai ibu kota menjadi wilayah yang berlangganan banjir, setiap kali musim hujan melanda.

"Setiap musim hujan, Jakarta disibukkan banjir, di Jakarta terdapat 13 aliran sungai, sedangkan belum hujan, air sudah muntah, apalagi hujan," ujar Kepala BPPT, Unggul Priyanto, di Gedung BBTMC, Serpong, Tangerang Selatan.

Untuk itu, Unggul mengatakan, BBTMC dan Badan Meteologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bekerja sama melakukan teknologi Intensive Observatorium Period (IOP), dengan berbagai macam alat untuk mendeteksi atmosfer secara detail.

Pelaksana Tugas Harian (Plt) BBTMC, Jon Arifin menjelaskan empat tujuan utama IOP. Pertama, untuk memahami kondisi atmosfer secara detail, pada rentang waktu terjadinya curah hujan tinggi, yang menyebabkan banjir di Jakarta. Kedua, berguna untuk uji coba sistem deteksi dini banjir di Jakarta.

Ketika sudah diketahui, kapan waktu curah hujan tinggi akan terjadi, maka otomatis peringatan dini bisa dilakukan, dan tindakan selanjutnya bisa cepat diambil.

Selain itu, IOP juga bertujuan untuk mendeteksi atau memonitoring banjir di Jakarta, dengan berpatokan pada gerakan atmosfer. Unggul mengatakan, dengan pemantauan IOP, wilayah yang kemungkinan akan dihampiri banjir besar pun akan diketahui.

Terakhir, ke depan IOP juga bakal memakai teknologi Ground Particle Generator (GPG), teknologi uji coba pengurangan curah hujan.

"Kami merancang kegiatan kerekayasaan dalam rangka mengurangi potensi banjir dari segi aspek atmosfer, cuaca dan analisis," ujar Jon.

Alat teknologi IOP
Adapun alat yang digunakan dalam proses IOP yaitu mobile radar, radiosonde, radiometer, microrain radar dan Weather Station.
Semua alat tersebut dipasang di stasiun dermaga, Serpong dan BMKG. Notifikasi peringatan dini nantinya bisa secepatnya tersebar pada instansi pemerintahan dan komunitas wilayah yang rentan terkena banjir.

Selasa, 28 Februari 2017

Weather station atau yang sering disebut alat pemantau cuaca ini adalah pengamatan cuaca dengan instrumen dan peralatan pengujian cuaca untuk mengamati kondisi atmosfer Bumi untuk memberikan informasi prakiraan cuaca suatu wilayah atau tempat dan juga untuk mempelajari cuaca & iklim suatu wilayah/daerah.

Pengamatan yang diambil dengan alat uji cuaca adalah suhu, tekanan udara, kelembaban, kecepatan angin, arah angin, curah hujan,  radiasi dan tingkat kebasahan atmosfer.  Pengamatan ini sangatlah berguna bagi suatu wilayah atau tempat dan industri terutama industri transportasi.

Weather station atau alat pemantau cuaca seperti ini dapat dilakukan secara manual dan otomatis dengan alat uji cuaca. Pengamatan manual setidaknya dilakukan satu hari sekali untuk melaporkan keadaan cuaca hari tersebut, sedangkan pengamatan otomatis dapat dilakukan satu jam sekali untuk melihat perubahan kondisi cuaca suatu tempat atau wilayah

Berikut ini produk alat pemantau cuaca yang  tersedia di alatuji.com, untuk keterangan lebih lengkap silahkan klik pada produk berikut, untuk lebih detail dan lengkap silahkan anda menghubungi bagian pemasaran kami di sales@alatuji.com


A call-to-action text Contact us