Musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia terganggu oleh Anomali di Samudera Pasifik. Bibit anomali badai tropis tersebut di Samudra Pasifik bagian barat masih berlangsung dan bergerak ke timur.
Kepala Bidang Informasi Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kukuh Ribudiyanto, Senin (27/1/2014), di Jakarta menuturkan bahwa ”Dalam dua sampai tiga hari ke depan diprediksikan masih terdapat hujan di sebagian besar wilayah. Namun, prediksi pada tujuh hari ke depan awan hujan berkurang meskipun masih pada puncak musim hujan hingga pertengahan Februari nanti,”
Analisa pola arus angin BMKG yang dapat diukur dengan weather station menunjukkan, pusat sistem tekanan rendah memiliki arah pusaran berlawanan arah jam. Bibit badai tropis atau sistem tekanan rendah kemarin terpantau di Samudra Pasifik sebelah utara Papua Nugini.
Arah arus angin yang bergerak dari timur laut dan dibelokkan ke timur bertemu dengan arus angin yang tertarik pusat sistem tekanan rendah di Samudra Hindia. Pertemuannya memanjang dari Sulawesi bagian selatan, Maluku, dan Papua.
Bibit badai tropis di belahan bumi selatan itu terpantau ada dua, yakni lokasi selatan Nusa Tenggara Timur dan Teluk Carpentaria, Australia.
Pertemuan arus angin lain juga berlangsung di sebelah barat daya Sumatera ke arah timur melintasi Jawa hingga bagian timur Jawa. Lokasi yang menjadi pertemuan dua arah angin itu menimbulkan awan hujan dalam dua hingga tiga hari ke depan.
Prakiraan hujan yang intensitasnya dapat diukur dengan weather station masih terjadi di Bengkulu dan Lampung, kemudian Banten dan Jawa Barat bagian utara termasuk Jakarta dan sekitarnya.
Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian utara diprediksikan masih ada hujan untuk tiga hari ke depan. Demikian juga untuk Nusa Tenggara bagian barat dan timur, Sulawesi Selatan bagian barat, Kepulauan Maluku, dan Papua bagian selatan.
Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara BMKG Edvin Aldrian menyatakan, bibit badai tropis yang terbentuk di Samudra Pasifik menarik massa uap air yang ada di Indonesia bagian timur. Hal ini diprediksikan memperpendek musim hujan di Indonesia. ”Dampak berikutnya, awal musim kemarau bisa lebih cepat di sebagian wilayah Indonesia,” kata Edvin.
Musim kemarau tahun ini bisa lebih panjang. Di Samudra Pasifik pun berpotensi terjadi El Nino yang menimbulkan musim kemarau berkepanjangan di Indonesia.
Kutipan : kompas
Alamat : | Jl. Radin Inten II No. 62 Duren Sawit Jakarta 13440, Jakarta Indonesia |
Kota : | DKI Jakarta - Jakarta Timur |
Telephone : | (021) 8690 6777 |
Fax : | (021) 8690 6770 |
E-mail : | sales@alatuji.com |
Website : | http://alatuji.com/ |
Nama Kontak : | Bpk. Ibu Sri dan Bpk. parmin |
Handphone : | 0813 8742 8586, 0816 1740 8927 |
0 komentar:
Posting Komentar